Wednesday, May 29, 2013

Dreams come true

Akhirnya mimpi ini menjadi nyata setelah 6 bulan kami menunggu. Seperti layaknya pengantin lain, kami sangat mendambakan kehadiran seorang anak. Bulan kedua pernikahan, kami masih santai. Bulan ketiga, semakin banyak pertanyaan "udah isi belum?".

Bulan keempat, drama pun dimulai, pertanyaan itu datang makin bertubi-tubi. Tapi test pack selalu menunjukkan hasil negatif. Bulan kelima, boleh dikatakan kami hampir depresi. Mulai berpikir untuk ikut program hamil dulu, langsung bayi tabung, bahkan sempat terpikir untuk pasrah dan mengadopsi anak saja.

Bulan keenam, harapan muncul lagi. Sudah 3 hari si "tamu bulanan" belum datang, kami memutuskan untuk kembali mencoba test pack. Semua serasa mimpi ketika benda kecil itu memunculkan 2 garis kemerahan. Hanya sujud syukur yg dapat kami lakukan saat itu.
picture was taken from https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguxP6bITfaaZr7ZWq-P5Nr_C4x8-l5YYnsKuVQVVXkYD2_3oMQlOIyJD5-_fZ8VjybMGQcSPMb-IN3RFtxsUciMbgemdYfog18BXzMEQck6DpMR68JfjPna2iERoKcYjFq12MuxIxY3Ww/s1600/Doodle+Ibu+mengandung+merah.png
Kamipun memberanikan diri memberi kabar kepada ke 4 orang tua kami, alhamdulillah reaksi mereka semakin menguatkan kami. Hari itu juga saya memutuskan untuk periksa ke bidan di dekat rumah. Hasilnya, usia kandungan saya sudah 5 minggu (saat artikel ini ditulis sudah 15 minggu)

Subhanallah, walhamdulillah, walaailahaillallah, allahuakbar.
Mohon doa semoga saya dan kandungan saya sehat semua, keluarga kami menjadi semakin sakinah, mawaddah, warahmah

Quote of the day

The only way of learning to be a good mom is trying to be a good daughter.

Tuesday, March 12, 2013

Happy birthday kakak! (late post)

Kamis, 7 Maret 2013 salah satu keponakan saya merayakan ulang tahunnya yg ke 11, namanya Wiema Ariq Naufal Hidayat.
Atlet bola cilik keluarga kami ini sumringah betul begitu melihat sepatu bola sebagai hadiah ulang tahunnya.
Semoga kelak kakak jd anak yg soleh, berbakti pada agama, orang tua, dan negara. Aamiin

DIY: stone park

Sebelum mulai, barangkali ada yang tidak tahu apa itu DIY saya jelaskan dulu. DIY merupakan kepanjangan dari Do It Yourself atau melakukan sesuatu tanpa dibantu oleh ahli. Biasanya sih DIY itu berupa pekerjaan rumah, tapi bisa juga berupa pekerjaan lainnya.

Di libur nyepi yang cuma satu hari ini, kami memutuskan untuk stay di rumah dan mencoba merapihkan taman batu di belakang rumah yang berantakan banget dan gak cocok dibilang taman. Alat yang diperlukan gak ribet kok, yaitu:

1. Beberapa karung batu disesuaikan luas lahan dan design taman, untuk daerah Depok dan sekitarnya bisa beli di Jl. Juanda dengan harga Rp.25.000/karung, satu karung kira-kira bisa untuk 1 meter persegi. 
2. Bagi yang lahannya masih berupa tanah, ditutup dulu dengan jaring kawat. Berhubung lahan kami sudah ditutup semen, jd tidak perlu. 

Awalnya kami berencana membuat design yang modern, dinamis, dan futuristik tapi apalah daya kemampuan kami hanya sebatas kreatifnya abege yang sedang jatuh cinta. Setelah berpeluh keringat, jadilah taman batu kami seperti gambar di bawah ini, TARAAAA!!!!
Masterpiece, R stands for Radit & A stands for Asti :))


Silaturrahim sehat


Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain ALLAH, dan berbuat baiklah kepada Ibu-Bapak, kaum kerabat, anak-anak miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat (QS 2: 83)

Berbuat baik kepada Ibu-Bapak jelas tertulis pada ayat di atas, dan beberapa ayat al-quran lainnya. Selain itu juga sudah banyak kebaikan orang tua untuk kita sejak lahir hingga kita dewasa, bahkan sudah menikah sekalipun yang GAK mungkin bisa kita balas. 

Untuk itulah, saya dan suami berusaha sebisa mungkin menjalin silaturrahim dengan keempat orang tua kami. Berbeda dengan orang tua saya yg tinggal tidak jauh dari rumah sehingga saya lebih sering mengunjungi orang tua saya, orang tua dari suami saya tinggal di luar kota (Bogor juga luar kota kan? :) ). Sehingga saya baru bisa mengunjungi pondok mertua indah itu seminggu sekali itupun kalau tidak ada acara lain.
pocin di pagi hari
Nah, silaturrahim kali ini, kita mengambil tema silaturrahim sehat. Karena rumah payang-mayang dekat stasiun jd kami memilih naik kereta pagi, lengkap dengan training dan sepatu kets (style olahragawan banget deh..). Kami naik kereta dari stasiun pocin, dan naik commuter line. Untungnya, suasana kereta saat itu sangat lengan, jd saya sempat mengambil foto :). Sesampainya di stasiun cilebut, kami lanjutkan dengan berjalan kaki ke rumah. Alhamdulillah, silaturrahim terjalin, olahraga tetap terlaksana.
commuter line

Sunday, February 24, 2013

welcome,,

Welcome, new family



Bagi sebagian orang, sebuah taman bisa menggambarkan sang pemilik rumah. Alhamdulillah, di rumah kami yang mungil ini kami masih bisa punya taman yang juga mungil. Banyak cerita dari taman ini, awalnya di taman ini kami tanam sebuah pohon mangga pemberian tetangga sebelah yang baik hatinya. Tidak berselang lama, ketika Payang (panggilan sayang kami untuk papa mertua) datang berkunjung, beliau mengganti pohon mangga dengan bibit pohon rambutan yang dibawanya. Tapi entah memang bukan jodoh atau kami yang tidak bisa merawat beberapa bulan kemudian pohon rambutannya mati dan meninggalkan batang yang kering.

Melihat kondisi taman yang cuma ditumbuhi rumput dan pohon-pohon kecil, mama merasa kasihan dan menanam sebuah pohon belimbing sayur disitu. "Belimbing sayur itu multipungsi, bisa dipake masak apa aja" ujar mamah dengan logat sundanya. Mamah memang suka sekali dengan belimbing sayur, mama menambah belimbing sayur pada setiap masakan yang berasa asam seperti sayur asam, asinan, bahkan nasi liwet sekalipun.

Seiring berjalannya waktu, pohon itu tumbuh sesuai harapan. Tapi kok, dilihatnya kurang sreg ya.. Tiba-tiba muncullah dalam benak saya untuk memindahkan pohon itu ke taman samping dan mengganti dengan pohon yang lain dan setelah berdiskusi dengan suami, kamipun sepakat mengganti pohon itu dengan pohon hias. Kami berkeliling dari satu florist ke florist yang lain, dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap pohon cemara ini (untungnya didukung juga dengan harga yang pas, hehe..). Dan disiniliah ia sekarang, pohon cemara mungil dengan beberapa ranting dan daun yang jg kecil tp saling bersinergi hingga membentuk satu kesatuan yang indah.  :))

Friday, February 22, 2013

My Happy Life

Assalamualaikum,

Pada hari ini, 22022013 saya memutuskan untuk merubah alamat blog ini dari chefeteh.blogspot.com menjadi mrscahya.blogspot.com . Ide ini berawal dari imajinasi saya jika kelak sudah memiliki anak, saya ingin anak saya tahu bagaimana perjalanan orang tuanya hingga menjadi orang yang mereka kenal nantinya. 

Sejak abege dulu, saya memang sangat ingin sekali menikah di usia muda dan memiliki 22 orang anak (you're not missread yet I don't do typo, twenty two - eleven boys and eleven girls). Alhamdulillah, satu dari impian itu terwujud dan yang kedua gak mungkin terwujud lah yaa. Saya menikah di usia 23 tahun. Mesikpun saya menikah 3 tahun lebih lambat dari yang saya cita-citakan, tapi saya sangat bahagia because I'm married to a perfect man in a perfect time at a perfect place. :)

Thanks to nonoy for the pict
Kurang lebih 5 bulan sudah saya menyandang status sebagai istri dari Mr. Raditya Nurcahya (biarpun di KTP masih single, ups..) saya merasakan hidup saya lebih bahagia dari sebelumnya. Setiap membuka mata ada wajah orang yang disayang, ada tambahan nama yang disebut setiap habis shalat, dan hal-hal bahagia lainnya. Yang belum dan sangat ingin kami rasakan saat ini adalah kebahagiaan memiliki anak. Kebahagiaan saat mendidik mereka agar dapat mendoakan orang tuanya kelak.

Ikhitiar tetap kami jalankan. Yang kami yakini, ALLAH knows best for His creature. We keep thinking positively, mungkin ALLAh masih ingin saya belajar menjadi istri yang baik, aa belajar menjadi suami yang baik, atau mungkin Ia masih ingin kami berdua belajar menjadi anak yang baik untuk keempat orang tua kami. Wallahua'lam bisshawab.. Kami hanya mencoba untuk terus berikhtiar dan qanaah.

So, let the journey begins!