Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

Friday, October 21, 2016

Adab Menuntut Ilmu

Resume perkuliahan IIP pertama:

Sesi 1 : ADAB MENUNTUT ILMU
Hari/tgl: Senin,17 Oktober 2016
Jam: 20.00-21.00
Fasilitator: Dian Annuriah Rahmawati
Ketua kelas: Hastuti Sari Dewi
Koordinator Pekan 1: Yulmia Efni


Ada tiga adab dalam menuntut ilmu:

ADAB TERHADAP DIRI SENDIRI

a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke
dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu
itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.
d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.

ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)

a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati,
menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha
Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau
menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan
memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru
mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu
mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang
disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta
ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh
disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan
kita.

ADAB TERHADAP SUMBER ILMU

a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk
buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.


Thursday, August 11, 2016

Gumilang Regency Hotel

Setelah memiliki anak, pertimbangan utama bagi saya saat memilih tempat rekreasi termasuk hotel dan restoran adalah fasilitas-fasilitas yang tersedia bagi anak saya. Begitu juga saat merencanakan liburan ke Lembang beberapa waktu lalu, saya mencari hotel yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang ramah anak. Salah satu hotel ramah anak rekomendasi kami yaitu Gumilang Regency Hotel.

Lokasinya yang terletak di jalan utama membuat kami menemukan hotel ini dengan sangat mudah. Kami disambut oleh petugas front office yang sangat ramah. Petugas-petugas room service, waitress sampai satpamnya juga semua ramah dan sigap. Dari segi hospitality kami sangat puas.

 Hotelnya tidak terlalu besar tapi menciptakan kesan homey, bangunannya terdiri dari 2 sampai 3 lantai. Kami meminta kamar yang menghadap ke kolam renang dan dekat playground.

view dari kamar




Kami sampai di sana hari jumat jam 11 dan kebetulan langsung bisa early check in. Menurut suami saya, masjid juga tersedia dekat dari hotel. Niatnya, sambil menunggu bapak-bapak solat jumat, anak-anak bisa istirahat sebentar. Tapi anak-anak gak sepaham sama ibu-bu, lihat playground langsung main. Ada 2 playground disini, outdoor dan indoor. tapi sayang waktu kami menginap, playground indoor sedang tutup, menurut petugas sedang dibersihkan.

outdoor playground

indoor playground


Karena sudah sangat lapar, kami memutuskan untuk membeli makanan di room service saja, saat itu kami memesan nasi bakar, soto bandung, dan mie goreng. Ketiga menunya sangat nikmat. Setelah kenyang kami bergegas mengunjungi farm house dan spot wajib kalo ke lembang d’ranch.

Pagi hari, qian menagih janji kami untuk berenang bersama, sayang air kolam terlalu dingin akhirnya kami hanya duduk berendam di kolam anak pas di tempat keluarnya air panas. 


Puas berenang, eh berendam.. kami menikmati sarapan di restoran. Qiandra pilih bubur ayam, roti tawar, dan jelly. Babah pilih lontong sayur dan manisan buah. Iya, manisan buah yang rasanya asem banget itu dimakan untuk sarapan sampai nambah 2 mangkok. Saya mah pilih nasi goreng, mie goreng, ayam, omelette dan salad buah. Rasa mie goreng dan nasi gorengnya agak beda sih sama room service kemarin tapi enak kok. Keliatan kan siapa yang paling doyan makan? Hehehe

Habis sarapan, qiandra ngajak main di playground lagi. Balik main dari playground si bocah tidur lagi. Pengen banget ikutan tidur lagi tapi berhubung kami harus bergegas undangan ya terpaksa si bocah kita bopong ke mobil. Akhirnya kamipun meninggalkan hotel dengan hati senang.

Wednesday, April 27, 2016

Parental Guidance for Jungle Book Film

pict taken from http://screenrant.com/wp-content/uploads/jungle-book-2016-posters-mowgli-baloo.jpg


Knowing that film gives a big impact for children’s life, I really concern of the film watched by my daughter. In her age of 2 years old, I can count how many film she has watched. I usually read the review of every film that I want to let my daughter watch. If it’s possible,  I watch the film by myself first.  Even my husband and I patiently wait until my daughter sleeps every time we want to watch a so called “not for children” film. I  had never let her watch action sequence, at least until last weekend. So, here comes the story.
             
I took Qian to cinema to watch jungle book film last week. I had read several review about it and most of them say that it is a good film for children and not even one of them tell about parental guidance. That is why I decided to make this film as the first film watched by Qian in cinema.

This film tells about the journey of a man-cub mowgli. He was nicely raised by a pack of wolves until a tiger named Shere Khan insisted to eat him and threaten the wolves. Guided by a panther and a bear, he struggled to find his place in the middle of the jungle amid the variety of animals. He met a herd of buffalo, a giant snake, a parade of elephants, and a troop of monkeys. He went into all sorts of dangers.

Taken as a whole, the film is just a lot of fun with good animation filled with picture of animals and beautiful scenery, lively performances from a strong cast, and delightful musical scenes. For my 9-year-old , there weren’t any frightening scene. In contrast, for kids who are sensitive like my 2-year-old daughter and her 3-year-old cousin, there were some hideous thrilling action sequence which provoke me and my sister-in-law to keep talking, calming them, and explaining the reasons behind those actions and how to deal with certain situation. The most horrible scene was the brutal scuffle between a tiger and a bear, which made my daughter insisted to go outside.

My suggestion for parents who are interested in inviting your kids to watch this film is to explain something to your kids before going to the cinema (it’s my fault not doing this).  Tell your kids that there are some animals that eat other animal and they have to do it to keep them alive. You can also add the explanation about food chain, food web and how some animals defence in unique ways.


Sunday, January 02, 2011

Review 1: Mih kocok bandung

Mih Kocok Bandung
Place: Jl. Cihampelas, in front of Elizabeth
Price: 13.000 IDR


The name of the food is Mih Kocok, why is it called like that? because Sundanesse always use aspirated /h/ when they read mie, so, the noodles are called "mih"  and why should "kocok"? because we have to mix (kocok) it before eating so all the spices are mixed well.


I first tried this food on the last December 30, how is it taste? though the name is mih kocok which should be the basic ingredient is mih,  as seen on the picture, the amount of "kikil" is greater than the number of noodle. I like the taste which combine salty, sour and I love to pour much "sambel" so it become spicy and it cannot be better then ever,hmm..yummiii...but, frankily, for me, there are too many kikil so I couldn't eat up all the kikil.


over all I like this food, and I give ♥♥♥