“jangan pernah berdiam di ruang rasa, sehingga titik nol
membekukan hidup anda” IIP
Kalimat yang membuat saya berpikir keras ketika membacanya.
Saya jadi tersadar bahwa selama ini saya sudah terlalu banyak diam, meskipun
belum sampai membeku tapi terlalu banyak tempat peristirahatan yang saya
singgahi. Terlalu banyak godaan “ilmu menarik tetapi tidak tertarik” dari jalur
lain yang saya hampiri sehingga saya bingung arah dan harus berputar untuk
kembali ke jalur semula. Beruntung saya bertemu mentor dan rekan di institute ibu
professional yang selalu mengingatkan saya untuk fokus dan konsisten di jalur
yang sudah saya tentukan.
Sebagai seorang pendidik, saya sudah lama berkecimpung di
bidang kurikulum, silabus, dan bahan ajar. Jiwa pendidik saya tergelitik saat
membaca materi ke5 tentang belajar bagaimana caranya belajar. Selama ini saya
terlalu sibuk menyiapkan pendidikan untuk murid-murid saya sehingga tidak
terpikirkan oleh saya untuk membuat kurikulum bagi diri saya sendiri. Padahal,
saya selalu mengingat kata pepatah yang ternyata baru benar-benar saya resapi maknanya
saat ini
A mediocre teacher tells,
A good teacher explains,
A superior teacher demonstrates,
The great teacher inspires.
Bagaimana mungkin saya bisa menginspirasi siswa dan anak
saya jika saya tidak bisa memberikan teladan yang baik. Untuk itu saya memulai
proses pembuatan kurikulum bagi saya (hmm, jadi kepikiran alternative judul disertasi saya J ). Secara garis besar,
kurikulum pembelajaran diri saya dibagi menjadi tiga. Pertama, untuk kurikulum pengembangan
individu saya sangat terbantu dengan kurikulum yang sudah dibuat oleh kampus di tempat saya
belajar. Kedua, kurikulum istri professional yang akan saya kembangkan bersama
suami dengan berkomitmen meluangkan waktu paling sedikit 2 jam setiap harinya,
baik untuk berdiskusi dengan suami, memasak, atau mengurus urusan rumah tangga
lainnya. Ketga, kurikulum ibu professional yang saya kembangkan seiring
perkembangan dan pertumbuhan anak saya. Dalam program ibu professional ini saya
berkomitmen untuk meluangkan waktu minimal 2 jam/hari yaitu 1 jam untuk bermain
bersama anak dan 1 jam untuk mencari ilmu tentang parenting dan kesehatan anak
dari buku, website, dan media sosial.
Kurikulum ini merupakan acuan langkah awal dari program
pengembangan diri saya. Masih banyak yang harus saya buat dan lakukan agar
program ini bisa efektif seperti silabus dan rencana pembelajaran. Saya juga
harus pintar-pintar mencari materi dan mentor yang tepat agar program saya
tepat sasaran dan tepat guna.
Wallahua’lam bishshawwab.
Salam,
_Asti Ramadhani_
No comments:
Post a Comment